Langsung ke konten utama

SEJARAH KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU

SEJARAH KABUPATEN MUKOMUKO


Sejarah Berdirinya Kabupaten Mukomuko
Kabupaten Mukomuko berdiri dengan dasar UU RI Nomor 3 Tahun 2003,tanggal 25 Februari 2003. Pembetukan Mukomuko sebagai kabupaten terpisah dari induk nya yakni Bengkulu Utara dilandasi berbagai pertimbangan strategis,yang bermuara pada pengembangan wilayah dan optimalisasi pembangunan daerah. Kabupaten ini dibentuk atas ketentuan perundang-undangan yang berlaku,serta motivasi untuk membangun daerah
Adapun UU RI Nomor 3 Tahun 2003 sebagai dasar hokum berdirinya Kabupaten Mukomuko. 

Penduduk asli wilayah Mukomuko adalah Etnis Minang Mukomuko yang merupakan bagian dari RumpunMinangkabau. Secara adat, budaya, dan bahasa, dekat dengan serumpunnya di wilayah Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Pada masa lalu daerah Mukomuko ini termasuk salah satu bagian dari Rantau Pesisir Barat (Pasisie Barek) Suku Minangkabau. Kerap juga disebut daerah Riak nan Berdebur yakni daerah sepanjang Pesisir Pantai Barat dari Padang hingga Bengkulu Selatan. Namun wilayah Mukomuko sejak masa kolonial Inggris telah dimasukkan ke dalam administratif Bengkulu (Bengkulen). Sejak saat itu mereka telah terpisah dari serumpunnya di daerah Sumatera Barat dan menjadi bagian integral dari wilayah Bengkulu. Hal ini berlangsung terus pada masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, hingga masa kemerdekaan.

      Dalam masa kemerdekaan wilayah Mukomuko dimasukkan ke dalam Daerah Tk. II dengan nama Kabupaten Bengkulu Utara. Pemekaran kabupaten dan kota telah menyapa hampir seluruh provinsi di Indonesia, tidak terkecuali Provinsi Bengkulu. Pada awal tahun 2003, provinsi ini bertambah tiga kabupaten baru yang ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003, yakni Kabupaten Bengkulu Utara dimekarkan menjadi Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Adapun Kabupaten Bengkulu Selatan juga dimekarkan menjadi Bengkulu Selatan, Seluma, dan Kaur.

 

Kabupaten Mukomuko terdiri dari 15 kecamatan, yaitu:

  1. Ipuh

  2. Air Rami

  3. Malin Deman

  4. Pondok Suguh

  5. Sungai Rumbai

  6. Teramang Jaya

  7. Teras Terunjam

  8. Penarik

  9. Selagan Raya

  10. Kota Mukomuko

  11. Air Dikit

  12. XIV Koto

  13. Lubuk Pinang

  14. Air Manjunto

  15. V Koto

Asal Nama Mukomuko
Setiap masyarakat tradisional mempunyai sejarah asal-usulnya termaksud
sejarah asal nama daerah atau tempat yang di huninya. Dari sudut pandang kebudayaan,sejarah atau kisah tentang asal-usul sebuah nama tempat atau nama daerah termaksud dalam kelompok legenda.
Masyarakat Mukomuko, sebagaimana halnya masyarakat rejang ,pekal, serawai dan lembak di Bengkulu, serta masyarakat lainnya di Nusantara,memiliki legenda tentang asal-usul daerah mereka. Legenda asal-usul nama tempat itu merupakan sejarah yang secara lisan dikembangkan serta di sebarluaskan dari generasi ke generasi berikutnya, di yakini kebenarannya sebagai suatu peristiwa nyata pada masa lampau. Dalam kaitan ini, masyrakat Mukomuko mengenal dua Pendapat tentang kisah sejarah asal nama Mukomuko. Ke dua pendapat ini ada kesamaan dan ada perbedaannya. Dan di yakini kebenarannya yang terjadi pada masa lampau.
Berikut ini saya sajikan bentuk pendapat kisah tentang asal nama Mukomuko .

Penduduk Mukomuko pada mulanya bertempat tinggal di suatu daerah yang di
beri nama Padang Ribunribun. Penduduknya terdiri dari dua kelompok yang tergabung dalam 7 (tujuh) nenek antara lain :
1. nenek bergelar Maharajo Namrah
2. nenek bergelar Maharajo Terang
3. nenek bergelar Maharaja Laksamana
4. nenek bergelar Rajo Tiangso
5. nenek bergelar Rajo Kolo
6. nenek bergelar Koto Pahlawan
7. nenek bergelar Rajo Mangkoto

Para sesepuh ini kemudian membentuk suatu negri yang di kepalai oleh seseorang
Penghulu Adat sebagai kepala dari seluruh suku tersebut yang di sebut Datuk. Dalam melaksanakan tugasnya datuk di Bantu oleh kepala suku.
Setelah beberapa tahun lamanya daerah ini di beri sebutan Teluk Kuala Banda Rami. Sebutan ini di beri sebutan oleh pendatang dari kerinci. Pendatang ini adalah seorang yang membawa dagangan dari Sungai Ipuh dan menyelusuri sungai Selagan dengan menggunakan rakit hingga sampai ke muara, yang yang merupakan pelabuhan biduk-biduk yang datang dari berbagai daerah untuk berniaga, seperti dari indrapura, bugis dan sebagainya. Karena nama tersebut di buat oleh kaum pendatang maka kepala para kepala suku mengadakan musyawarah di Padang Ribunribun untuk mencari nama yang sesuai bagi daerahnya, nama yang tidak dari pemberian seorang pendatang, melainkan nama yang di sepakati bersama oleh mereka.lebih kurang selama 6 purnama mereka bermusyawarah belum juga ada kesepakatan tentang nama yang mereka kehendaki untuk daerah mereka.
Pada purnama ke 7 mereka kedatangan 3 orang tamu dari pagarruyung. Tamu tersebut adalah :
1. Paduko Rajo
2. Marajo nan kayo
3. Marajo gedang

Setelah berbasa-basi, salah seorang dari mereka bertanya kepada pimpinanya
Musyawarah. Yaitu maharajo namrah tentang musyawarah yang mereka lakukan dengan duduk berhadap-hadapan ini. Maharajo Namrah menjawab bahwa mereka ingin mencari nama yang baik untuk daerah yang mereka tempati.
Mendengar pernyataan itu maka tamu tadi berkomentar, “ berarti sudah tujuh purnama kalian berhadapan muka (bermukomuko).” Mendengar ucapan tamu tadi kepala suku menjawab, “kalau demikian, negeri ini kita beri nama Mukomuko.


1. Pendapat kedua
Mengisahkan bahwa awalnya adalah Lunang. Di uraikan sebagai berikut
dahulunya Mukomuko bernama kerajaan Talang kayu embun. Tahun 1529 terjadi keributang antara kerinci dengan kayu embun tentang batas kerajaan untuk itu Sultan Firmansyah rajo indrapuro di perintah dan di atur bermukomuko di rumah gedang lunang yang di hadiri :
1. pemangku lima,dari kerinci depati empat
2. depati laut tawar dari Mukomuko
3. sultan Muhammad syah dari indrapura
4. penghulu delapan dari lunang

Hasil musyawarah,pada hari senin 10 Maret 1529 adalah resminya nama
Mukomuko dan resminya batas Mukomuko dengan Kerinci,ialah darei renah sianit sampai bukit setinjau laut.
Raja pertama di Mukomuko adalah Raja Adil,raja ke dua Rajo mudo kawin penekan sang depati laut tawar,raja ke tiga Maharaja gedang dengan penakan sang depati laut tawar.

Persamaan kedua pendapat di atas adalah : bahwa istilah Mukomuko menunjuk kepada musyawarah yang di lakukan untuk mencari,menemukan,dan menyepakati nama yang sesuai untuk daerah mereka.
Perbedaannya terletak pada waktu terjadinya peristiwa. Pendapat pertama tidak menunjuk angka,tahun. Pendapat ke dua menunjuk waktu tertentu yaitu hari senin,bulan Maret, tahun 1529.

B.Kedatangan bangsa barat

Awal kedatangan bangsa eropa dilator belakani oleh dagang. Melakaukan perjalanan ke timur jauh untuk mendapat kan rempah-rempah yang tidak tumbuh di bumi mereka. Tujuan orang barat datang ke nusantara (termasuk muko-muko) untuk mengarungi lautan dan mengambil rempah-rempah dari pulau-pulau penghasil nya. Dahulunya muko-muko mempunyai komditas ekspor sepeti rempah-rempah,sarang burung dan emas yang dibuthkan oleh orang-orang luar. Kata orang mutu emas mukomuko disbanding


B.Dari Anak Sungai ke Mukomuko

Pada abad XVI di utara provinsi bengkulu terdapat kerajaan anak sungai. Wilayah nya dari utara sungai manjuto hingga air urai di selatan. Sultan bernama encik redik,keturunan raja-raja pariaman. Kerajaan ini meliputi daerah negeri 14 kota(mukomuko),negeri 5kota(bantal),negeri proatin nan kurang 160(seblat) dan ketahun
Secara tradisional,kerajaan anak sungai dianggap sebagai rantau dari kerajaan Minangkabau,dan pada permulaan abad XVII merupakan propinsi dari kerajaan indrapura di bawah Sultan Muzaffar syah (1620-1660).
Sebagaimana kita ketahui dari catatan sejarah yang ada,pada permulaan abad 17 kerajaan indrapura berada di bawah pengaruh Aceh sampai akhir pemerintahan sultan iskandar muda. Sejak jaman pemerintahan sultan iskandar Thani pengaruh aceh di indrapura berkurang. Sehingga sultan indrapura,Muhammad syah(1660-1691) pada tahun 1663 kerajaan indrapura membuat perjanjian dengan VOC.dan pada tahun 1685 mengadakan perjanjian dengan inggris pada pertengahan abad XVII,kerajaan anak sungai masih di bawah kekuasaan kerajaan indrapura,yang wakilnya berkedudukan di manjuto dengan menyandang gelar raja adil, yaitu tuanku sungut,kemenkan laki-laki sultan Muhammad syah.
Pada tahun 1693 inggris menarik diri dari indrapura,karena sultan indrapura,raja mansyur yang menjatuhkan sultan Muhammad syah atas bantuan VOC,menetapakan salah seorang putranya merah bangun sebagai wakilnya (raja adil) di manjuto. Melihat keadaan demikian, inggris mengakui merah bangun dan gulemat sebagai penguasa bersama atas wilayah anak sungai,dan pada tanggal 16 September 1695 EIC mengakui pemerintah bersama mereka. Pada tanggal 26 September 1695 EIC mengadakan perjanjian dagang dengan kerajaan anak sungai, dimana EIC memperoleh hak-hak monopoli dagang di daerah antara manjuto dan ketahun.
Pada tahun 1717 pos dagang EIC ( imggris ) di pindahkan ke Mukomuko.
Pos ini di perkuat oleh sebuah benteng yang di bangun dengan tembok yang kokoh dan di beri nama Anna.
dengan tidak adnya perhatian maka pada tahun 1773 beberapa daerah mengambil tindakan kekerasan secara terang-terangan terhadap inggris. Di Mukomuko sejak tahun 1772 terjadi protes dan para petani selalu mengadakan rapat-rapat untuk menentang inggris.
Pada tahun 1798,sultan Mukomuko mengadu ke fort Marlborough mengenai kekejaman residen inggris,jhon Campbell,dan meminta supaya residen tersebut di berhentikan.
Pada masa stanfort Thomas raffles di Bengkulu pada tanggal 4 Juni 1818 menghapus system tanam paksa lada yang di lakukan oleh komisaris ewer yang kenyataannya sangat memberatkan rakyat sehingga rakyat merasa betul-betul di eksploitasai oleh para pejabat kompeni. Kemudian suktan Mukomuko, pangeran sungai lemau,dan pangeran sungai hitam di jadikan pejabat pemerintah colonial dengan gaji tertentu. Setiap keluarga memebayar 1 Dollar spanyol Setiap tahunnya sebagai ganti rugi dari penghampusan system tanam paksa.
Terhadap kerajaan mukomuko,pos residen inggris dihapuskan dan pemerintah kerajaan diserahkan kepada Sultan Mukomuko,Hidayat Syah (1789-1828),dengan diberi 600 ringgit sebulan. 

CATATAN: informasi dan foto diambil dari berbagai sumber artikel terdahulu.

Editor: Hengki Gunawan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUMENGGUNG BAHUREKSO MATARAM

"TUMENGGUNG BAHUREKSO" Adipati Kendal dan Panglima Perang Pemberani dari Mataram Dikisahkan tntang Negri Mataram yg damai sejahtera pada masa kepemimpinan RAJA SULTAN AGUNG HANYONGKRO KUSUMO, yg menguasai seluruh pulau jawa dan sekitarnya, pada masa itu belanda telah memasuki tanah jawa pada thn 1596, "BABAT PEKALONGAN" brmula dari kisah seorang pemuda yg bernama JOKO BAHU putra KI-AGENG CEMPALUK yg ingin mengabdikan diri dikerajaan mataram. JOKO BAHU berasal dr desa kecil yg brnama kesesi, karna ki ageng cempaluk adalah bekas punggawa mataram konon kesaktian ki ageng cempaluk tdk diragukan lg, maka tanpa pertimbangan sultan agung menrima bakti joko bahu.   Tumenggung Bahurekso adalah seorang pemuda bernama Joko Bahu seorang abdi dalem kerajaan Mataram. Joko Bahu dikenal sebagai seorang yang mencintai dan pekerja keras hingga Joko Bahu pun berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan itulah akhirnya Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo mengangkat

ALBUM MENWA JAMAN DULU

Menwa zaman dulu, mungkin tidak sekeren sekarang, tapi semangat mereka melebihi kita yang di gadang2 paling keren di lingkungan Kampus saat ini.  foto ini di ambil dari beberapa sumber.

DAFTAR NAMA MENWA DI SELURUH INDONESIA

Daftar Nama  (Menwa pada tingkat provinsi) di INDONESIA Resimen Mahasiswa Darussalam (Men Mahadasa) Prov. Aceh Resimen Mahasiswa Sumatera Utara (Men Mahatara) Prov. Sumatera Utara Resimen Mahasiswa Pagaruyung (Men Maharuyung) Prov. Sumatera Barat Resimen Mahasiswa Indra Pahlawan Prov. Riau Resimen Mahasiswa Bahari (Men Mahabahari)Prov.Riau Kepulauan Resimen Mahasiswa Dwi Yudha (Men Mahadwiyudha)Prov.[Bengkulu]] Resimen Mahasiswa Sultan Taha Prov. Jambi Resimen Mahasiswa Sriwijya (Men Mahawijaya) Prov. Sumatera Selatan Resimen Mahasiswa Raden Intan (Men Maharatan) Prov. Lampung Resimen Mahasiswa Jayakarta (Men Jayakarta) DKI Jakarta Resimen Mahasiswa Mahawarman (Men Mahawarman) Prov. Jawa Barat Resimen Mahasiswa Banten (Men Mahabanten) Prov. Banten Resimen Mahasiswa Mahadipa (Men Mahadipa) Prov. Jawa Tengah Resimen Mahasiswa Yogyakarta (Men Mahakarta) Daerah Istimewa Yogyakarta Resimen Mahasiswa Mahasurya (Men Mahasurya) Prov. Jawa Timur Resimen Mahasiswa Ugracena (M